Tak terasa hampir setengah jalan sudah saya menjalani program pertukaran pelajar. Di akhir bulan Juni, nantinya titik akhir perjalanan selama hampir sepuluh bulan di Amerika Serikat akan berakhir. Hari Sabtu dan Minggu (16-17 Januari), AFS Great Puget Sounds atau bisa disebut area di mana saya tinggal, mengharuskan saya dan teman-teman AFS lainnya untuk mengikuti AFS Mid-Stay Orientation di Gig Harbor, Washington.
Seperti biasa, kegiatan orientasi AFS difokuskan pada diskusi kelompok dan saling bertukar pendapat selama kurang lebih lima bulan tinggal di sini. Mulai dari kehidupan di rumah bersama host family, sekolah, dan lingkungan di sekitar kita tinggal. Selain itu, di waktu luang yang diberikan tentunya saya bisa bersosialisasi dengan teman-teman AFS lainnya. Kebetulan mereka berasal dari negara yang berbeda-beda. Mulai dari Thailand, Jepang, Cina, Italia, Jerman, Austria, Brasil, dan Paraguay.
Yang berbeda kali ini, masing-masing dari kami diharuskan untuk menampilkan budaya dari negara masing-masing. Karena beberapa bulan lalu saya sempat belajar tari remo, saya pun memutuskan untuk menampilkan di malam budaya kali ini. Sepertinya itu akan menjadi hiburan yang cukup menarik. Selain saya sudah menyiapkan musik sebagai backsound, satu set kostum remo juga akan saya kenakan saat pertunjukan.
Kebetulan tempat di mana kami berorientasi cukup menyenangkan. Lokasinya berada tepat di bibir Horsehead Bay. Nah, karena kebetulan sang pemilik memiliki berapa kayak, mereka memberikan kesempatan kepada kami untuk bermain kayak. Beberapa tahun lalu saya pernah melakukan hal yang sama saat mengikuti Jambore Daerah di Bendungan Selorejo. Jadi saya tak begitu canggung untuk mengayuh kayak kali ini.
Beberapa jam setelah bermain kayak, akhirnya saat yang ditunggu-tunggu datang juga, malam budaya antar negara. Sayapun sudah siap dengan kostum remo yang saya pakai. Awalnya sempat nervous juga karena hampir lima bulan sudah saya tidak menari remo. Sempat ada kekhawatiran jika nanti di tengah pertunjukan ada beberapa gerakan yang harus dilakukan.
Brasil mengawali pertunjukan malam itu. Mereka memainkan musik diiringi dengan alunan gitar khas negeri samba. Who is going next? atau siapa selanjutnya? (Bahasa Indonesia) sahut salah satu AFS volunteer. Dengan percaya diri, saya pun menjawab Indonesia. Berati inilah kesempatan terbaik untuk memperkenalkan salah satu kesenian khas dari Indonesia, khusunya Jawa Timur.
Sebelum menari, saya memberikan sedikit penjelasan tentang tari remo. Tentunya hal ini saya maksud agar mereka nantinya mengerti makna dari tarian ini. Gamelan khas Jawa Timur pun mulai terdengar dari laptop. Saya pun menari. Satu hal yang ada dalam pikiran saya saat itu adalah mencoba menari semaksimal mungkin. Walaupun saya rasa kali ini tak sempurna seperti beberapa bulan lalu, saya harus mengatakan sambutan hangat dari teman-teman dan AFS Volunteer cukup membuat saya puas. Mereka suka tari remo, kostum yang saya kenakan, dan tentunya penampilan kali ini. Alhamdulillah semua berjalan sesuai rencana. Malam budaya kali itu ditutup dengan kompilasi biola dan piano yang dimaikan oleh siswa AFS dari China.
5 comments:
waaah...ternyata grandika bisanari ta.... wah-wah...keren itu!ril741852
LANJUT GAN!!!
makasih bos.
kalo nari mah masih kelas pemula. hehe.
hhahahaha .. gran2
ak masi inged baju remo mu sg item .
bener2 lupa ma baju daerah mu yg sudah berubah warnaa
keep up the good work !
awesome dika!
Post a Comment