Penantian yang Tertunda

Setelah puasa gelar sejak beberapa bulan lalu, sebuah kado istimewa dari  Universitas Ciputra dalam Psychopreneur High School Debate Competition tingkat Jawa Timur akhirnya menjadi obat pelipur yang sudah lama saya idam – idamkan. Setelah melewati seleksi yang cukup panjang, mulai dari tahap kualifikasi hingga babak final, dengan menyisihkan lebih kurang lima puluh lima tim lainnya, sebuah gelar yang prestisius berhasil kami (tim : Grandika dan Nila) genggam.

Di final, kami harus menghadapi jagoan tuan rumah SMAK St. Louis Surabaya. Final yang diselenggarakan di Citywalk Pakuwon Trade Center Surabaya, Sabtu 6 November kemarin, menjadi klimaks perjuangan kami. Kedua tim diharuskan untuk beradu kekuatan untuk mempertahankan argumen masing-masing mempertahankan konsep untuk mengatasi Facebook Addict di Kalangan Remaja. 

Konsep yang kami tawarkan sebenarnya cukup simple Facebook Addict Express School (FAES) . FAES adalah sekolah psikologi ekspress yang nantinya berlokasi di kawasan Kampung Inggris, Pare. Kami melihat bahwa prospek untuk mengembangkan bisnis ini di sana cukup menjanjikan. Selain acaranya menarik, lokasi kegiatan ini juga berada di jantung kota. Kami yakin FAES akan menjadi solusi jitu mengatasi Facebook Addict. 

Alhamdulillah, proposal setebal tujuh halaman itu berhasil memikat tiga juri utama di babak final. Walaupun sempat mendapat sebuah komentar miring dari salah satu dewan juri karena penyampaian materi yang grotal – gratul di awal lomba, hal tersebut tak membuat tim kami ciut. Justru kami semakin yakin bila trophy akan kami gondol ke Kediri setelah karya yang kami tulis dipuji dan dianggap mirip business plannya mahasiswa.