June 06, 2010

What a wonderful night!

Seminggu sebelum graduation atau hari kelulusan, kegiatan sehari-hari  di Rainier High School semakin hari semakin padat. Selain yearbook atau buku kenangan tahunan dibagikan, Senior-Junior Picnic, dan Senior farewell dance yang dilakukan hari Jumat, 4 Juni kemarin, menjadi kegiatan pembuka sebelum ujian akhir dan upacara kelulusan minggu depan. Ketiga kegiatan tersebut menjadi tradisi tahunan di sini untuk melepas para senior di sini.

Sepuluh bulan telah berlalu begitu cepat. Hari Jumat minggu depan adalah hari yang telah dinantikan senior atau siswa kelas dua belas yang secara resmi akan diwisuda. Tahun ini, sekitar tiga puluh siswa dari lima puluh senior yang secara resmi terdaftar sebagai calon wisudawan RHS . Sebagai perbandingan, Yelm High School akan meluluskan tak kurang dari tiga ratus siswa di hari yang sama. Rasio keduanya memang cukup mencolok mengingat YHS memiliki lebih banyak siswa daripada RHS.

Buku kenangan tahunan atau yang lebih lebih populer dengan yearbook dibagikan ke setiap siswa yang telah memesannya. Satu buku dibandrol seharga $35-$45 atau sekitar Rp 300.000,00 - Rp 400.000,00. Kedengarannya memang cukup mahal. Namun, apa yang kami dapatkan sebanding dengan harga yang dibayar. Selain seratus persen full color, sampulnya adalah hard cover. Di salah satu isinya, terdapat pula halaman khusus yang bercerita tentang profil singkat siswa pertukaran pelajar di RHS tahun ini.

Beberapa menit setalah buku memori dibagikan, siswa kelas 11 dan 12 berkesempatan untuk mengikuti kegiatan piknik sekolah. Saya dan teman-teman bertolak ke salah satu taman kota di Lacey, tiga puluh menit dari Rainier. Taman yang kami gunakan difungsikan sebagai pusat olahraga dan taman bermain. Hampir seharian kami meluangkan waktu untuk berolahraga mulai dari sepak bola, softball, bola voli, dan basket. Kalaupun perut mulai keroncongan, panitia juga menyediakan makan siang, makanan ringan dan soft drink yang bisa dinikmati kapanpun.

Malam harinya, sekitar pukul 8.30, Senior farewell dance digelar. Di atas panggung, DJ (Disk Jokey) siap untuk memanjakan siapapun yang datang malam itu. Lampu disko juga nampak berkilauan di kegelapan aula RHS. Suasana malam itu benar-benar mencerminkan kehidupan malam remaja dan Amerika. Pertama kali menginjakkan kaki di aula, aura 'Hollywood' yang juga tema dansa malam itu terasa begitu kental. Mulai dress code yang dikenakan hingga red carpet yang telah terbentang.
Ini adalah pertama kalinya saya berdansa. Awalnya saya agak canggung untuk bergabung dengan teman-teman lainnya yang sudah begitu terbiasa dengan alunan musik dan gemerlap lampu disko. Kesempatan pertama pun datang, salah satu teman saya mengajak untuk berdansa. Secara blak-blakan saya bilang kalau saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Ternyata tak begitu sulit, dengan sekejap kami sudah terlarut dengan alunan musik yang dimainkan. Kamipun sangat menikmatinya. Malam itu menjadi lebih berkesan ketika saya mendapatkan gelar busana pria terbaik. Tak sedikitpun terbenak di dalam pikiran jika akhirnya saya mendapatkan gelar tersebut. What a wonderful night!