Setelah menghabiskan dua hari dua malam di North Carolina, petualangan di Pantai Timur Amerika selama liburan musim semi berlanjut ke Washington, D.C. Kali ini perjalanan terasa lebih seru karena tak hanya Muhammad Shaleh Amin Zachhbidin dari Chapter Makassar, saya bersama keempat belas siswa pertukaran pelajar lainnya yang tinggal di North Carolina beramai-ramai pergi ke sana. Apa yang menarik dari Kota Washington DC, ibu kota Amerikat Serikat? Kesan umum, kawasan itu dirancang rapi dengan arsitektur mengacu gaya Eropa abad pertengahan. Lebih dari itu, kota ini juga mencerminkan hasrat untuk mengabadikan sejarah.
Selama lima hari di D.C. kami menginap di salah satu hotel yang terletak di jantung kota Washington, D.C. Karena letak hotel yang cukup strategis, hal ini memudahkan saya dan teman-teman lainnya untuk berjalan-jalan di sekitar downtown ataupun mengunjungi puluhan museum yang tak jauh dari tempat di mana kami tinggal.
Misalnya The Smitshonian dan International Spy Museum. Wisatawan dari berbagai negara memang penasaran dengan banyaknya tempat bersejarah yang dibangun di sini. Mereka ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana wujud bangunan yang menjadi pusat kekuasaan negara adidaya dan kerap muncul di layar film.
Salah satu alasan mengapa Washington, D.C. menjadi salah satu tempat favorit di musim semi adalah berseminya buah cherry atau di sini lebih dikenal dengan Cherry Blossom Festival yang berlangsung selama dua minggu sejak tanggal 27 Maret hingga 10 April lalu. Karena keindahannya, maka tak ayal jika ratusan bahkan ribuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara berbondong-bondong melihat berseminya bunga cherry di musim semi. Hiburan tambahan berupa live music dan pesta kembang api yang menambah semarak Cherry Blossom Festival.
Selain itu, melihat beberapa tempat yang menjadi ikon Amerika Serikat juga masuk dalam salah kegiatan menyenangkan yang saya lakukan di D.C.. Maksud hati ingin melihat lebih dekat The White House, tapi apa daya tangan tak sampai. Inilah yang terjadi saat saya dan teman-teman ingin melihat lebih dekat rumah resmi presiden Barrack Obama. Gedung Putih berdiri di sudut tak jauh dari kawasan terbuka di tengah kota yang biasa disebut National Mall. Dari lapangan terbuka di depan gedung itu, kita bisa melihat The Washington Monument. Ini semacam tugu (obelisk) peringatan untuk mengenang Presiden Pertama AS, George Washington.
Gedung Putih memang tidak terlalu besar, apalagi jika dibandingkan arsitektur kontemporer yang besar-besar. Namun, bangunan hasil rancangan arsitek James Hoban dan dibangun tahun 1792 itu adalah ikon kota, bahkan ikon Amerika Serikat. Karena popularitas dan juga tempat ini adalah rumah orang satu di AS, maka tak ayal jika pengamanan superketat diberlakukan di sini. Bahkan para wisatawan hanya diperkenankan untuk mengambil gambar sekitar 10 meter dari pagar terluar Gedung Putih. Jangan harap bisa masuk kedalamnya jika tak diundang ataupun menjadi bagian dari parlemen AS.
No comments:
Post a Comment