March 21, 2010

Selamat Datang Musim Semi

Gebap empat bulan sudah musim dingin bergulir, 21 Desember 2009 - 21 April 2010 adalah rentang di mana negara beriklim subtropis seperti Amerika Serikat merasakan dinginya musim dingin. Uniknya, tak semua daerah di sini diguyur salju, misalnya kota di mana saya tinggal, Yelm, tak seharipun salju turun. Hanya dinginya udara dan hujan yang menjadi penghias musim dingin kali ini. Esok, hari Minggu, 21 April adalah hari pertama musim semi.

Seminggu sebelum musim semi berlangsung, atau 14 April, negara-negara yang memberlakukan sistem 'Daylight Saving Time' memberlakukan aturan di mana waktu resmi dimajukan (biasanya) satu jam lebih awal dari zona yang resmi dan diberlakukan selama musim semi dan musim panas. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menyesuaikan jam ketika hari masih terang dengan jam kegiatan kerja dan sekolah. Saat saya belajar fisika di kelas VIII SMP, Bapak Amanat A. salah satu guru Fisika di SMPN 1 Kediri, menjelaskan bahwa saat musim semi dan musim panas, negara-negara di wilayah subtropis akan memiliki waktu siang lebih panjang daripada malam. Inilah fakta ilmiah yang sekarang berlangsung di Amerika.

Musim semi juga berpengaruh terhadap kegiatan olahraga di sekolah. Saat musim dingin, mayoritas kegiatan bola basket dan gulat menjadi agenda utama kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Saat musim semi tiba, baseball dan atletik menjadi kegiatan favorit siswa di sini. Saya pun tak ketinggalan untuk mencoba mengikuti baseball walaupun saya tak cukup familiar dengan olahraga ini. Ini adalah tahun pertama saya bermain baseball. Karena suhu udara cukup hangat saat musim semi, sekitar  20 - 30 celcius maka wajar jika kegiatan olahraga yang dilakukan adalah olahraga lapangan.

Selain itu, waktu sholat lima waktu juga ikut berubah. Perubahan mencolok terjadi saat melaksanakan sholat Maghrib dan Isya. Biasanya saat musim dingin, Maghrib dimulai pukul 5.30 sore. Saat musim semi seperti sekarang ini, baru sekitar pukul 7.30 malam saya melaksanakan sholat, disusul dengan sholat Isya satu jam kemudian, sekitar pukul 8.30 malam. Sedangkan waktu Shubuh dimulai sekitar pukul 5.48 pagi.

Musim semi juga menjadi salah satu musim terbaik di sini. Jika di Jepang musim semi identik dengan Bunga Sakura, di sini Cherry Trees menjadi salah satu simbol keindahan musim semi. Tak hanya itu, di halaman rumah di mana saya tinggal juga bisa diliahat native plant Pacific Northwest seperti tulips dan daffadoil. Selain itu musim semi juga menjadi penanda bahwa tiga bulan lagi saya akan kembali ke Indonesia setelah sekitar tujuh bulan program pertukaran pelajar AFS-YES berlangsung.

1 comment:

Tjuandha said...

day light saving wasn't good at all!