February 05, 2010

Susahnya Ujian Semester di Indonesia

Selain Ujian Nasional, Ujian Akhir Semester nampaknya adalah salah satu momok bagi siswa SMA. Selain harus memeras otak berjam-jam dalam sehari baik untuk belajar maupun mengerjakan soal ujian, membuat rangkuman materi pelajaran, dan mengahafal hampir seluruh materi yang diberikan, siswa juga menghabiskan hampir satu hingga dua pekan untuk menyelasaikan seluruh mata pelajaran yang diujikan.

Di Rainier High School, cukup tiga hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Ujian Semester. Empat jam tiap harinya, dua mata pelajaran yang diujikan. Saya tak harus menghafal dan memahami setiap textbook yang ada. Ujian yang diberikan tak selalu berupa ujian tertulis. Finals bisa beragam bentuk. Mulai dari berpresentasi, berpidato, ataupun membuat award yang diberikan kepada seseorang di kelas Leadership.

Ujian Akhir semester di sini memang biasa disebut finals day. Dalam tiga hari tersebut, sekolah telah menjadwal ujian sesuai dengan pelajaran yang kita ambil. Jadwal ujian yang saya dapatkan di hari pertama adalah kelas Culinary Careers (memasak) dan AP Calculus, hari kedua US History dan Chemistry, Leadership dan Speech and Debate menjadi penutup ujian semester pertama.

Seperti biasa di kelas Kimia dan AP Calculus tidak jauh berbeda dengan ujian tulis biasanya. Yang cukup mengagetkan bagi saya, di kelas Kimia saya dan teman-teman dibolehkan untuk membawa study guide yang sudah diberikan oleh guru pengajar beberapa hari sebelum ujian saat tes. Study guide adalah semacam kisi-kisi soal. Jadi saat mengerjakan test, saya dan teman-teman tidak begitu kesulitan.

Di kelas US History, atau bisa dibilang kelas sejarah masing-masing siswa telah menyiapkan materi presentasi yang telah mereka buat untuk dipresentasikan di kelas. Kami dibebaskan untuk memilih topik presentasi dari beberapa materi yang telah diberikan sejak awal semester. Materi presentasi dan cara kita mempresentasikan akan menjadi nilai ujian semester kelas sejarah.

Selanjutnya, saya telah menyiapkan tiga menit pidato untuk menghadapi ujian di kelas Speech and Debate, atau kelas pidato dan debat. Yang menjadi penilaian di kelas ini adalah perkembangan kualitas pidato dan debat sejak awal Sepember hingga Januari. Jika masing-masing kami bisa menunjukkannya, tak tanggung-tanggung nilai A akan diberikan.

Kelas Leadership menjadi penutup ujian semester pertama saya. Baru kali ini saat ujian semester saya diharuskan untuk membawa makanan ringan atau kue ke kelas untuk dimakan bersama. Bisa dibayangkan berapa banyak makanan di kelas yang ada jika saat itu ada dua puluh siswa di kelas Leadership.

Cukup menyenangkan memang jika ujian akhir semester kali ini terasa berbeda. Setidaknya saya tak disibukkan satu sampai dua pekan untuk memeras otak untuk mengahadapi ujian semester. Justru ini memberikan pengalaman tersendiri sebagai salah satu siswa pertukaran pelajar di sini.

No comments: