Sedikit Cerita dan Pengalaman
Beberapa tahun lalu saat saya masih duduk di bangku SMP, saya tidak pernah tahu apa sebenarnya unsur dibalik perayaan Hari Valentine. Katanya hari itu adalah momen paling tepat untuk mengungkapkan rasa kasih sayang kepada orang-orang yang kita sayang. Penglaman paling unik saat itu, setelah pulangs sekolah entah darimana asalnya ada sebatang coklat di tas tanpa nama. Saya kaget bukan main darimana coklat itu datang.
Saat itu, sayang memang belum begtitu paham bagaimana sebenarnya Islam mengatur hal yang boleh dilakukan dan hal yang dilarang. Termasuk aturan mengenai perayaan hari raya yang tak sepatutnya dirayakan tapi kita tak pernah tahu sebabnya. Seiring bergulirnya waktu, bertambahnya ilmu dan pengetahuan akhirnya saya harus mendeklarasikan bahwa apa yang dulunya saya lakukan adalah sebuah kesalahan besar. Saya mengakui memang kala itu saya pernah memberikan ucapan, menerima kado, dan parahnya juga pernah memeberikan kado di Hari Valentine. Namun saya tahu Allah Maha Pengampun dan Penerima Taubat jika kita sebagai hamba mau belajar dari kesalahan, mengakui kesalahan, dan tidak akan mengulangi hal yang sama.
Anyway,beberapa waktu lalu, saya juga mendapatkan beberapa pertanyaan tentang bagaimana sikap kita (remaja muslim) menyikapi huru-hara sekaligus bahaya terselip dari tradisi 14 Feberuari. Apa sih sebenarnya Valentine Day? Apa kita "perlu" merayakannya?Atau kalau tak merayakan takut diputus pacar daripada? Benarkah demikian? Kalian tidak perlu menjawab. Cukup direnungkan.
Sejarah Valentine Day
Valentine Day berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia. Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Valentine Day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena merayakan Valentine Day secara tak langsung juga ikut mengikuti perayaan hari raya ahli kitab.
Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What? (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil.
Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.
Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus GelasiusI menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentines Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi.
Kalau sekarang para gadis-gadis banyak yang merayakan entah sadar atau tidak, secara logis saya boleh bilang kalo kalian juga merayakan masa-masa di mana gadis menjadi obyek hiburan belaka. Tentunya kalian pasti akan bilang tidak bukan.
Sudut Pandang Islam
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawaban (TTQ Al Isra' : 36)”
Disini sangat jelas Valentine Day adalah budaya ahli kitab, yang nyata-nyata kita dilarang untuk mengambilnya, dalam hal ini kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yg jelas-jelas bertentangan dengan akidah islam, sementara yang boleh diambil dari semua orang(termasuk kafir) adalah dalam masalah terknologi, budaya yang tidak lahir dari pandangan hidup mereka.
Hali ini diperkuat dengan hadist Rasulullah saw :
"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari golongan mereka"( HR Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar).
Maka sangat jelas kita tidak diperbolehkan “tashabuh”, menyerupai, meniru-niru cara hidup orang kafir yang lahir dari pandangan hidupnya, sudah seharusnya kita tinggalkan semua budaya kufur tersebut jauh-jauh. Termasuk di dalamnya merayakan Hari Valentine, baik mengucapkan selamat kepada siapapun atau memeberikan kado. Nabi sendiri mengatakan bahwa,”Barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Quran dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak (HR. Ahmad). Sungguh ikut merayakan hari valentine adalah tindakan tercela, dan haram bagi kaum muslimin untuk merayakan, Valentine sendiri akar kemunculannya dari orang kafir, barat, apalagi kemunculannya berasal dari budaya lokal, maka sudah sepatutnya kaum muslimin meninggalkan hal tersebut.
So, What Should You Guys Do?
Islam sungguh indah. Setiap hari, Islam mengajarkan sikap saling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Eits, harus diingat akidah yang ada lho. Nah, sekarang pilihan ada di tangan kalian. Mana yang lebih kalian pilih. Jalan yang benar tapi terkadang serasa sulit atau terus berjalan pada hal yang salah namun semakin jauh dari Islam. So guys, make your decision right now. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua.
4 comments:
nice'n detail.thanks for information..
ksimpulannya alhmdulilah udh paham..
hha !! valentine ??
gua juga mau donk coklat...
yoeedd.. di ma'had gua juga dulu pnah ngebahas masalh valentine ntu...
but. i guess, as long loe gak bminat buat ngerayain yag gpp !! gua mau coklat nya doank !! valentine nya buat luu aja dahh grandd !!
good!!!!
nice writing, grandika!
thanks all.
semoga bisa jadi pelajaran.
Post a Comment