Halloween adalah tradisi perayaan malam tanggal 31 Oktober yang menjadi hari besar kedua di Amerika setelah natal. Di Amerika dan khususnya apa yang saya amati, mulai dari anak kecil sampai dewasa berlomba-lomba untuk menghebohkan Halloween. Swalayan dan berbagai pusat perbelanjaan memamerkan beragam asesoris dan kostum yang akan digunakan saat Halloween.
Kata 'Halloween' berasal dari All Hallows Eve (malam mensucikan), karena keesokan harinya adalah hari peringatan untuk menghormati orang suci umat Kristiani (All Saints Day). Salah satu cerita mengatakan bahwa Hallloween diperkenalkan oleh bangsa Celtik di Irlandia yang percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober malam roh-roh yang sudah meninggal gentayangan merasuki tubuh mereka.
Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, berkelililing dari pintu ke rumah tetangga meminta permen atau coklat sambil berkata 'Trick or treat'. Ucapan tersebut adalah semacam 'ancaman' yang berarti 'beri kami (permen) atau kami jahili. Jadi saat Halloween tiba, hampir semua rumah tampak didekorasi dengan menggunakan labu kuning dan berbagai asesoris seram lainnya. Karena memang Halloween identik dengan setan, penyihir, dan makhluk menyeramkan dari kebudayaan barat.
Karena kebetulan saya mempunyai 2 siblings ( Patrick dan Nicholas ) Halloween di sini saya terlihat begitu meriah. Mereka mendekor seisi rumah dengan jaring laba-laba dan labu kuning yang dibentuk Jack-o'-lantern, atau labu simbol Halloween. Tak lupa mereka menempatkan beberapa batang pohon jagung di beberapa sudut ruangan sehingga suasana di rumah saat itu nampak seperti ladang. Lentera jack-o-Lantern kemudian diletakkan di depan pintu rumah sesudah hari mulai gelap.
Malam ketika Halloween diperingati, mereka mengundang teman-teman dekat mereka untuk merayakan malam Halloween di rumah. Saat itu saya memutuskan untuk tidak mengikuti pesta Halloween dikarenakan beberapa alasan. Karena saya tahu mereka akan berpesta hingga larut malam dan juga ada alkohol di dalam pesta, maka saya lebih memilih untuk bersosialisi dengan kawan-kawan siblings saya sebelum pesta dimulai. Dan ketika pesta di mulai saya memilih untuk melihat TV di upstairs karena susasana di down stairs nampak begitu gaduh dan ramai. Tentunya saya menjelaskan kepada host family saya mengapa saya memilih untuk tidak ikut pesta terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dan Alhamdulillah mereka pun bisa mengerti dan memaklumi.
Walaupun saya tidak mengambil bagian dan tidak pula ikut merayakan Halloween kali ini, saya melihat bahwa tradisi ini memang sudah menjadi budaya wajib di Amerika baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Di kota-kota besar seperti Seattle, Anoka (Minessota), dan New York malam Halloween dirayakan dengan pawai besar-besaran.
Kata 'Halloween' berasal dari All Hallows Eve (malam mensucikan), karena keesokan harinya adalah hari peringatan untuk menghormati orang suci umat Kristiani (All Saints Day). Salah satu cerita mengatakan bahwa Hallloween diperkenalkan oleh bangsa Celtik di Irlandia yang percaya bahwa pada tanggal 31 Oktober malam roh-roh yang sudah meninggal gentayangan merasuki tubuh mereka.
Halloween dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, berkelililing dari pintu ke rumah tetangga meminta permen atau coklat sambil berkata 'Trick or treat'. Ucapan tersebut adalah semacam 'ancaman' yang berarti 'beri kami (permen) atau kami jahili. Jadi saat Halloween tiba, hampir semua rumah tampak didekorasi dengan menggunakan labu kuning dan berbagai asesoris seram lainnya. Karena memang Halloween identik dengan setan, penyihir, dan makhluk menyeramkan dari kebudayaan barat.
Karena kebetulan saya mempunyai 2 siblings ( Patrick dan Nicholas ) Halloween di sini saya terlihat begitu meriah. Mereka mendekor seisi rumah dengan jaring laba-laba dan labu kuning yang dibentuk Jack-o'-lantern, atau labu simbol Halloween. Tak lupa mereka menempatkan beberapa batang pohon jagung di beberapa sudut ruangan sehingga suasana di rumah saat itu nampak seperti ladang. Lentera jack-o-Lantern kemudian diletakkan di depan pintu rumah sesudah hari mulai gelap.
Malam ketika Halloween diperingati, mereka mengundang teman-teman dekat mereka untuk merayakan malam Halloween di rumah. Saat itu saya memutuskan untuk tidak mengikuti pesta Halloween dikarenakan beberapa alasan. Karena saya tahu mereka akan berpesta hingga larut malam dan juga ada alkohol di dalam pesta, maka saya lebih memilih untuk bersosialisi dengan kawan-kawan siblings saya sebelum pesta dimulai. Dan ketika pesta di mulai saya memilih untuk melihat TV di upstairs karena susasana di down stairs nampak begitu gaduh dan ramai. Tentunya saya menjelaskan kepada host family saya mengapa saya memilih untuk tidak ikut pesta terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dan Alhamdulillah mereka pun bisa mengerti dan memaklumi.
Walaupun saya tidak mengambil bagian dan tidak pula ikut merayakan Halloween kali ini, saya melihat bahwa tradisi ini memang sudah menjadi budaya wajib di Amerika baik di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Di kota-kota besar seperti Seattle, Anoka (Minessota), dan New York malam Halloween dirayakan dengan pawai besar-besaran.
No comments:
Post a Comment