December 08, 2009

Lihat, Dengar dan Rasakan

Menjadi seorang siswa pertukaran pelajar bisa diibaratkan menjadi petualang di negeri orang. Dan petualangan itu tak selamanya selalu mendapatkan jalan lurus tanpa hambatan. Terkadang lika-liku sang petualang itu muncul tak terduga. Siap tidak siap memang harus dihadapi. Karena ini semua adalah bagian dari konsekuesi. Tentunya hanya ada satu jalan agar semua ini menjadi mudah dan menyenangkan. Selalu bersyukur kepada Illahi.

Awalnya saya berfikir jika hidup di Amerika adalah hal yang wah. Serba-serbinya selalu terpenuhi. Seratus dua puluh lima dolar setiap bulannya menjadi uang saku yang diberikan. Jumlah itu memang terkesan wah. Namun jika tidak dikelola secara benar, bisa saja kita menagis di tengah bulan karena kehabisan uang. Itulah yang sempat saya rasakan di awal bulan. Saat itu kebutuhan sekolah seperti membayar kartu ASB(Associated Student Body) yang besarnya $25 harus dibayar. Belum lagi perlengkapan sekolah yang beraneka ragam. Total uang yang saya keluarkan di bulan pertama adalah $216.

Selanjutnya yang paling menyedikan adalah masalah ibadah. Dan ini memang menjadi kekhawatian saya ketika tinggal di negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim. Entah berapa kali saya telah meniggalkan sholat Jumat. Rainier High School di mana saya bersekolah di sini membelakukan pulang sekolah pukul 3 sore setiap harinya mulai dari hari Senin sampai Jumat. Praktis haya saat libur di hari Jumat saja saya berkesempatan untuk pergi ke masjid yang jaraknya sekitar 30 miles dari kota di mana saya tinggal Yelm.

Saya bersyukur bisa di host oleh Kot Family. Walaupun kita hidup di country, menurut saya mereka cukup hangat dan bersahabat. Beragam kejutan senantiasa mereka coba berikan sejak pertama kali saya datang di negeri Paman Sam. Saat pertama kali datang, saya sudah diiming-imingi untuk pergi ke Disney Land, California. Belum lagi ke Las Vegas, Nevada di bulan Desember. Pun saat ulang tahun ke delapan belas, saya diajak ke hooter. Hooter memang dikenal sebagai bar sport di Amerika. Di mana pelayannya adalah para cewek yang dibilang cukup seksi karena mereka mengenakan pakaian cukup mini. huuh.


Walaupun saya tidak bisa bermain sepak bola di sini, saya cukup senang karena Kot Family menurut saya adalah keluarga pecinta olahraga. Di downstair rumah, tersedia cukup lengkap beberapa alat angkat berat. Dan bulan ini kami menjalankan extreme diet yang bertujuan untuk membentuk fisik masing-masng. Oleh karena itu, walaupun saya belum mengikuti kegiatan olahraga di sekolah, rumah menjadi salah satu tempat favorit saya untuk berolahraga.

Rainier High School adalah tempat di mana saya bersekolah selama mengikuti program ini. Sekolahnya memang tdak terlalu besar, sekitar 325 siswa di dalamnya. Kebetulan tahun ini saya masuk di kelas senior.Tak terasa hampir empat bulan sudah saya di sini. Saya senang karena mulai dari teman-teman dan staff bersikap baik dan ramah kepada saya. Maklum, tahun ini saya adalah satu-satunya siswa pertukaran pelajar di sekolah. Tahun lalu mereka menampung tiga siswa pertukaran pelajar.

Iklim menjadi tantangan selanjutnya. Saya terbiasa hidup di tempat yang beriklim tropis sejak saya lahir. Kalau tidak salah rata-rata suhu udara di mana saya tinggal sebelumnya (Kediri) adalah 30-35 derajat celcius. Musim gugur kali ini menjadi awal turunnya suhu udara di sini, kira-kira sekitar 5-15 derajat celsius setiap harinya. Saya tidak bisa membayangkan apa yang terjadi nanti saat musim dingin di mana suhu udara bisa lebih rendah di bawah nol derajat.

Berbicara tentang makanan, Alhamdulillah saya tidak terlalu kaget dengan makanan di sini. Awalnya saya sempat berfikir kalo keluarga di mana saya tinggal akan memasak seperti apa yang saya dapat sewaktu orientasi di Hilton Hotel, DC. Saat itu saya kurang berselera makan karena rasa dan bentuk makanannaya bisa dibilang nyeleneh..Di sini saya masih bisa menikmati gurihnya nasi dilengkapi dengan renyahnya BBQ Chicken dkk.

Inilah beberapa hal yang sudah saya lihat, dengar, dan rasakan hampir setengah semester saya di sini. Lebih kurang enam bulan lagi waktu akan berjalan sebelum bulan Juni tahun depan program pertukaran pelajar ini akan berakhir. Semoga saja hal-hal bermanfaat lainnya bisa terus saya gali. Sehingga waktu setahun ini tak akan sia-sia begitu saja.

2 comments:

Anonymous said...

upss..siapa tuch..kanan-kirinyaaa kook...

Grandika Septia Primadani said...

kanan-kirinya kenapa?